BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Geofisika
merupakan ilmu yang mempelajari tentang struktur bawah permukaan untuk
mengetahui kandungan mineral didalam bumi dengan menggunakan pengukuran, hukum,
metode dan analisis fisika serta pemodelan matematika untuk mengeksplorasi dan
menganalisis struktur dinamik bumi dengan tujuan mencari mineral-mineral yang
berguna bagi kehidupan.
Eksplorasi adalah penyelidikan geologi yang
dilakukan untuk mengidentifikasi, menentukan lokasi, ukuran, bentuk, letak,
sebaran, kuantitas, dan kualitas suatu endapan bahan galian untuk kemudian
dapat dilakukan analisis/kajian kemungkinan dilakukannya
penambangan. Tujuan utama dari kegiatan eksplorasi geofisika adalah untuk
membuat model bawah permukaan bumi dengan mengandalkan data
lapangan yang diukur bisa pada permukaan bumi atau di bawah permukaan bumi
atau bisa juga di atas permukaan bumi dari ketinggian tertentu. Untuk
mencapai tujuan ini, idealnya kegiatan survey atau pengukuran harus dilakukan
secara terus-menerus, berkelanjutan, dan terintegrasi menggunakan sejumlah
ragam metode geofisika.Seringkali -bahkan hampir pasti- terjadi beberapa
kendala akan muncul dan tak bisa dihindari, Seperti
kehadiran noise pada data yang diukur.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai
berikut :
1.
Apakah tujuan geofisika
eksplorasi ?
2.
Apakah langkah-langkah dalam
melakukan geofisika eksplorasi ?
C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah
sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui tujuan geofisika
eksplorasi.
2.
Untuk mengetahui langkah-langkah
dalam melakukan geofisika eksplorasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Geofisika Eksplorasi
Eksplorasi adalah penyelidikan geologi yang dilakukan untuk
mengidentifikasi, menentukan lokasi, ukuran, bentuk, letak, sebaran, kuantitas,
dan kualitas suatu endapan bahan galian untuk kemudian dapat dilakukan
analisis/kajian kemungkinan dilakukannya penambangan. Tujuan utama dari
kegiatan eksplorasi geofisika adalah untuk membuat model bawah
permukaan bumi dengan mengandalkan data lapangan yang diukur bisa pada
permukaan bumi atau di bawah permukaan bumi atau bisa juga di atas
permukaan bumi dari ketinggian tertentu. Untuk mencapai tujuan ini,
idealnya kegiatan survey atau pengukuran harus dilakukan
secara terus-menerus, berkelanjutan, dan terintegrasi menggunakan sejumlah
ragam metode geofisika.Seringkali -bahkan hampir pasti- terjadi beberapa
kendala akan muncul dan tak bisa dihindari, Seperti
kehadiran noise pada data yang diukur. Ada juga kendala
ketidaklengkapan data atau malah kurang alias tidak cukup. Namun demikian,
dengan analisis data yang paling mungkin, kita berupaya memperoleh informasi
yang relatif valid berdasarkan keterbatasan data yang kita miliki.
Dalam melakukan analisis, sejumlah informasi
mengenai kegiatan akuisisi data juga diperlukan, antara lain: berapakah
nilai sampling rate yang optimal? Berapa jumlah data
yang diperlukan?Berapa tingkat akurasi yang diinginkan? Selanjutnya -masih
bagian dari prosesanalisis- model matematika yang cocok mesti ditentukan yang
mana akan berperan ketika menghubungkan antara data lapangan dan
distribusi parameter fisis yang hendak dicari. Setelah proses analisis
dilalui, langkah berikutnya adalah membuat model bawah permukaan yang
nantinya akan menjadi modal dasar interpretasi. Ujung dari rangkaian proses ini
adalah penentuan lokasi pemboran untuk mengangkat sumber daya alam bahan
tambang/mineral dan oil-gas ke permukaan. Kesalahan penentuan lokasi
berdampak langsung pada kerugian meteril yang besar dan waktu yang terbuang
percuma.
Tujuan
utama dari kegiatan eksplorasi geofisika adalah untuk
membuat model bawah permukaan bumi dengan mengandalkan data
lapangan yang diukur bisa pada permukaan bumi atau di bawah permukaan bumi
atau bisa juga di atas permukaan bumi dari ketinggian tertentu. Untuk mencapai
tujuan ini, idealnya kegiatan survey atau pengukuran harus dilakukan
secara terus-menerus, berkelanjutan, dan terintegrasi menggunakan sejumlah
ragam metode geofisika. Seringkali bahkan hampir pasti terjadi beberapa kendala
akan muncul dan tak bisa dihindari, Seperti kehadiran noise pada
data yang diukur.
Prinsip-prinsip
dasar eksplorasi tersebut antara lain :
1. Target eksplorasi Jenis bahan galian (spesifikasi kualitas) dan Pencarian
model-model geologi yang sesuai.
2. Pemodelan eksplorasi Menggunakan model
geologi regional untuk pemilihan daerah target splorasi,
3. Menentukan model geologi lokal berdasarkan
keadaan lapangan, dan mendiskripsikan petunjuk-petunjuk geologi yang akan
dimanfaatkan, serta.
Penentuan metode-metode eksplorasi yang
akan dilaksanakan sesuai dengan petunjuk geologi yang dapat diperoleh Selain itu, perencanaan program
eksplorasi tersebut harus memenuhi kaidah-kaidah dasar ekonomis dan perancangan
(desain) yaitu :
1.
Efektif : penggunaan alat,
individu, dan metode harus sesuai dengan keadaan geologi endapan yang dicari.
2.
Efisien : dengan menggunakan
prinsip dasar ekonomi, yaitu dengan biaya serendah-rendahnya untuk memperoleh
hasil yang sebesar-besarnya.
3.
Cost-beneficial : hasil yang
diperoleh dapat dianggunkan (bankable). Model geologi regional dapat dipelajari
melalui salah satu konsep genesa bahan galian yaitu Mendala Metalogenik, yaitu
yang berkenaan dengan batuan sumber atau asosiasi batuan, proses-proses geologi
(tektonik, sedimentasi), serta waktu terbentuknya suatu endapan bahan galian.
Beberapa contoh kegiatan perencanaan eksplorasi adalah sebagai berikut :
1. Rencana pemetaan, mencakup ; Perencanaan lintasan Perencanaan tenaga
pendukung, yang didasarkan pada keadaan geologi regional.
2. Rencana survei geofisika dan geokimia, mencakup : Perencanaan lintasan,
Perencanaan jarak/interval pengambilan data (sampling/record data), yang
didasarkan pada keadaan umum model badan bijih.
3. Perencanaan sampling melalui pembuatan paritan uji, sumuran uji, pemboran
eksplorasi, yang mencakup : Jumlah paritan uji, sumuran uji, titik pemboran
eksplorasi, Kedalaman/panjang sumuran/paritan, kedalaman lubang bor, Keamanan (kerja dan lingkungan), Interval/metode sampling, dan Tenaga kerja
yang didasarkan pada proyeksi/interpretasi dari penyebaran singkapan endapan
di permukaan.
4. Perencanaan pemboran inti, meliputi : Target tubuh bijih yang akan
ditembus, Lokasi (berpengaruh pada kesampaian ke titik bor dan pemindahan
(moving) alat), Kondisi lokasi (berpengaruh pada sumber air, keamanan), Kedalaman
masing-masing lubang, Jenis alat yang akan digunakan, termasuk
spesifikasi, Jumlah tenaga kerja, Alat transportasi, dan, Jumlah (panjang) core
box. Sedapat mungkin, pada masing-masing perencanaan tersebut telah mengikutkan
jumlah/besar anggaran yang dibutuhkan. Selain itu, prinsip dasar dalam
penentuan jarak sedapat mungkin telah memenuhi beberapa faktor lain, seperti Grid
density (interval/jarak) antar titik observasi. Semakin detail pekerjaan maka
grid density semakin kecil (interval/jarak) semakin rapat dan persyaratan pengelompokan
hasil perhitungan cadangan/endapan. Contoh pada batubara syarat jarak untuk
klasifikasi terukur (measured) £ 400 m antar titik observasi.
Metoda geofisika merupakan salah satu metoda yang
umum digunakan dalam eksplorasi endapan bahan galian. Metoda ini tergolong
kepada metoda tidak langsung, dan sering digunakan pada tahapan eksplorasi
pendahuluan (reconnaissance) mendahului kegiatan-kegiatan eksplorasi intensif
lainnya. Adapun tahapan-tahapan pekerjaan yang umum digunakan dalam metoda
geofisika adalah :
1. Survei pendahuluan (penentuan lintasan)
2. Pemancangan (penandataan titik-titik ukur) dalam areal target
3. Pengukuran lapangan
4. Pembuatan peta-peta geofisika
5. Penarikan garis-garis isoanomali
6. Penggambaran profile
7. Interpretasi anomal
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Tujuan utama dari kegiatan eksplorasi geofisika adalah
untuk membuat model bawah permukaan bumi dengan mengandalkan
data lapangan yang diukur bisa pada permukaan bumi atau di bawah permukaan
bumi atau bisa juga di atas permukaan bumi dari ketinggian tertentu.
2.
Langkah-langkah dalam melakukan geofisika eksplorasi adalah
Survei pendahuluan (penentuan lintasan), Pemancangan
(penandataan titik-titik ukur) dalam areal target, Pengukuran lapangan, Pembuatan
peta-peta geofisika, Penarikan garis-garis isoanomali, Penggambaran profile
dan Interpretasi anomaly.
DAFTAR PUSTAKA
Warta,
2010.Mineral Batu Bara dan Panas Bumi.Jakarta : Direktorat Jendral Mineral dan panas
bumi .
Darwin , 2011.
Peluang investasi sector ESDM. Jakarta : Kementrian Energi dan
Sumber Daya
Mineral.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar