Minggu, 26 Juni 2016

GEOFISIKA EKSPLORASI


BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar belakang
Geofisika merupakan ilmu yang mempelajari tentang struktur bawah permukaan untuk mengetahui kandungan mineral didalam bumi dengan menggunakan pengukuran, hukum, metode dan analisis fisika serta pemodelan matematika untuk mengeksplorasi dan menganalisis struktur dinamik bumi dengan tujuan mencari mineral-mineral yang berguna bagi kehidupan.
Eksplorasi adalah penyelidikan geologi yang dilakukan untuk mengidentifikasi, menentukan lokasi, ukuran, bentuk, letak, sebaran, kuantitas, dan kualitas suatu endapan bahan galian untuk kemudian dapat dilakukan analisis/kajian kemungkinan dilakukannya penambangan. Tujuan utama dari kegiatan eksplorasi geofisika adalah untuk membuat model bawah permukaan bumi dengan mengandalkan data lapangan yang diukur bisa pada permukaan bumi atau di bawah permukaan bumi atau bisa juga di atas permukaan bumi dari ketinggian tertentu. Untuk mencapai tujuan ini, idealnya kegiatan survey atau pengukuran harus dilakukan secara terus-menerus, berkelanjutan, dan terintegrasi menggunakan sejumlah ragam metode geofisika.Seringkali -bahkan hampir pasti- terjadi beberapa kendala akan muncul dan tak bisa dihindari, Seperti kehadiran noise pada data yang diukur.

B.  Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :

1.      Apakah tujuan geofisika eksplorasi ?

2.      Apakah langkah-langkah dalam melakukan geofisika eksplorasi ?

 

C.  Tujuan

            Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :

1.      Untuk mengetahui tujuan geofisika eksplorasi.

2.      Untuk mengetahui langkah-langkah dalam melakukan geofisika eksplorasi.

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

A.  Geofisika Eksplorasi

Eksplorasi adalah penyelidikan geologi yang dilakukan untuk mengidentifikasi, menentukan lokasi, ukuran, bentuk, letak, sebaran, kuantitas, dan kualitas suatu endapan bahan galian untuk kemudian dapat dilakukan analisis/kajian kemungkinan dilakukannya penambangan. Tujuan utama dari kegiatan eksplorasi geofisika adalah untuk membuat model bawah permukaan bumi dengan mengandalkan data lapangan yang diukur bisa pada permukaan bumi atau di bawah permukaan bumi atau bisa juga di atas permukaan bumi dari ketinggian tertentu. Untuk mencapai tujuan ini, idealnya kegiatan survey atau pengukuran harus dilakukan secara terus-menerus, berkelanjutan, dan terintegrasi menggunakan sejumlah ragam metode geofisika.Seringkali -bahkan hampir pasti- terjadi beberapa kendala akan muncul dan tak bisa dihindari, Seperti kehadiran noise pada data yang diukur. Ada juga kendala ketidaklengkapan data atau malah kurang alias tidak cukup. Namun demikian, dengan analisis data yang paling mungkin, kita berupaya memperoleh informasi yang relatif valid berdasarkan keterbatasan data yang kita miliki. 

Dalam melakukan analisis, sejumlah informasi mengenai kegiatan akuisisi data juga diperlukan, antara lain: berapakah nilai sampling rate yang optimal? Berapa jumlah data yang diperlukan?Berapa tingkat akurasi yang diinginkan? Selanjutnya -masih bagian dari prosesanalisis- model matematika yang cocok mesti ditentukan yang mana akan berperan ketika menghubungkan antara data lapangan dan distribusi parameter fisis yang hendak dicari. Setelah proses analisis dilalui, langkah berikutnya adalah membuat model bawah permukaan yang nantinya akan menjadi modal dasar interpretasi. Ujung dari rangkaian proses ini adalah penentuan lokasi pemboran untuk mengangkat sumber daya alam bahan tambang/mineral dan oil-gas ke permukaan. Kesalahan penentuan lokasi berdampak langsung pada kerugian meteril yang besar dan waktu yang terbuang percuma.

Tujuan utama dari kegiatan eksplorasi geofisika adalah untuk membuat model bawah permukaan bumi dengan mengandalkan data lapangan yang diukur bisa pada permukaan bumi atau di bawah permukaan bumi atau bisa juga di atas permukaan bumi dari ketinggian tertentu. Untuk mencapai tujuan ini, idealnya kegiatan survey atau pengukuran harus dilakukan secara terus-menerus, berkelanjutan, dan terintegrasi menggunakan sejumlah ragam metode geofisika. Seringkali bahkan hampir pasti terjadi beberapa kendala akan muncul dan tak bisa dihindari, Seperti kehadiran noise pada data yang diukur.

Prinsip-prinsip dasar eksplorasi tersebut antara lain :


1. Target eksplorasi Jenis bahan galian (spesifikasi kualitas) dan Pencarian model-model geologi yang sesuai.

2. Pemodelan eksplorasi Menggunakan model geologi regional untuk pemilihan daerah target splorasi,

3. Menentukan model geologi lokal berdasarkan keadaan lapangan, dan mendiskripsikan petunjuk-petunjuk geologi yang akan dimanfaatkan, serta.

 Penentuan metode-metode eksplorasi yang akan dilaksanakan sesuai dengan petunjuk geologi yang dapat  diperoleh Selain itu, perencanaan program eksplorasi tersebut harus memenuhi kaidah-kaidah dasar ekonomis dan perancangan (desain) yaitu :

1.        Efektif : penggunaan alat, individu, dan metode harus sesuai dengan keadaan geologi endapan yang dicari.

2.        Efisien : dengan menggunakan prinsip dasar ekonomi, yaitu dengan biaya serendah-rendahnya untuk memperoleh hasil yang sebesar-besarnya.

3.        Cost-beneficial : hasil yang diperoleh dapat dianggunkan (bankable). Model geologi regional dapat dipelajari melalui salah satu konsep genesa bahan galian yaitu Mendala Metalogenik, yaitu yang berkenaan dengan batuan sumber atau asosiasi batuan, proses-proses geologi (tektonik, sedimentasi), serta waktu terbentuknya suatu endapan bahan galian.

Beberapa contoh kegiatan perencanaan eksplorasi adalah sebagai berikut :

1.       Rencana pemetaan, mencakup ; Perencanaan lintasan Perencanaan tenaga pendukung, yang didasarkan pada keadaan geologi regional.

2.       Rencana survei geofisika dan geokimia, mencakup : Perencanaan lintasan,  Perencanaan jarak/interval pengambilan data (sampling/record data), yang didasarkan pada keadaan umum model badan bijih.

3.       Perencanaan sampling melalui pembuatan paritan uji, sumuran uji, pemboran eksplorasi, yang mencakup : Jumlah paritan uji, sumuran uji, titik pemboran eksplorasi, Kedalaman/panjang sumuran/paritan, kedalaman lubang bor,   Keamanan (kerja dan lingkungan),  Interval/metode sampling, dan Tenaga kerja yang didasarkan pada proyeksi/interpretasi dari penyebaran singkapan         endapan di permukaan.

4.       Perencanaan pemboran inti, meliputi : Target tubuh bijih yang akan ditembus, Lokasi (berpengaruh pada kesampaian ke titik bor dan pemindahan (moving) alat), Kondisi lokasi (berpengaruh pada sumber air, keamanan), Kedalaman masing-masing lubang, Jenis alat yang akan digunakan, termasuk spesifikasi, Jumlah tenaga kerja, Alat transportasi, dan, Jumlah (panjang) core box. Sedapat mungkin, pada masing-masing perencanaan tersebut telah mengikutkan jumlah/besar anggaran yang dibutuhkan. Selain itu, prinsip dasar dalam penentuan jarak sedapat mungkin telah memenuhi beberapa faktor lain, seperti Grid density (interval/jarak) antar titik observasi. Semakin detail pekerjaan maka grid density semakin kecil (interval/jarak) semakin rapat dan persyaratan pengelompokan hasil perhitungan cadangan/endapan. Contoh pada batubara syarat jarak untuk klasifikasi terukur (measured) £ 400 m antar titik observasi.

Metoda geofisika merupakan salah satu metoda yang umum digunakan dalam eksplorasi endapan bahan galian. Metoda ini tergolong kepada metoda tidak langsung, dan sering digunakan pada tahapan eksplorasi pendahuluan (reconnaissance) mendahului kegiatan-kegiatan eksplorasi intensif lainnya. Adapun tahapan-tahapan pekerjaan yang umum digunakan dalam metoda geofisika adalah :

1.   Survei pendahuluan (penentuan lintasan)

2.    Pemancangan (penandataan titik-titik ukur) dalam areal target

3.   Pengukuran lapangan

4.    Pembuatan peta-peta geofisika

5.    Penarikan garis-garis isoanomali

6.    Penggambaran profile

7.    Interpretasi anomal

 

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut :

1.      Tujuan utama dari kegiatan eksplorasi geofisika adalah untuk membuat model bawah permukaan bumi dengan mengandalkan data lapangan yang diukur bisa pada permukaan bumi atau di bawah permukaan bumi atau bisa juga di atas permukaan bumi dari ketinggian tertentu.

2.      Langkah-langkah dalam melakukan geofisika eksplorasi adalah Survei pendahuluan (penentuan lintasan),  Pemancangan (penandataan titik-titik ukur) dalam areal target, Pengukuran lapangan, Pembuatan peta-peta geofisika,  Penarikan garis-garis isoanomali,  Penggambaran profile dan Interpretasi anomaly.

 

             

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Warta, 2010.Mineral Batu Bara dan Panas Bumi.Jakarta : Direktorat Jendral Mineral dan panas bumi .

Darwin , 2011. Peluang investasi sector ESDM. Jakarta : Kementrian Energi dan

Sumber Daya Mineral.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar